Jika Anda merupakan pemilik bisnis, menentukan metode pembayaran yang akan digunakan merupakan hal yang penting.
Nah, salah satu metode pembayaran kerap diterapkan bisnis, terutama usaha di bidang jasa, adalah advance payment.
Metode ini mengharuskan pembeli untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum menerima barang.
Meskipun terlihat menguntungkan bagi bisnis, tetapi ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan advance payment dalam bisnis. Untuk lebih lengkapnya, simak artikel berikut!
Apa Itu Advance Payment?
Arti advance payment adalah metode pembayaran di mana pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada penjual sebelum ia benar-benar menerima produk yang dibeli. Metode advance payment disebut juga pembayaran di muka.
Hal ini berbeda dengan jika Anda membeli barang di toko kelontong misalnya, di mana Anda biasanya membayar setelah menerima barang.
Dalam sistem advance payment, pembayaran dilakukan sebelumnya sebagai bentuk jaminan atau komitmen terhadap transaksi yang akan berlangsung untuk menghindari pembatalan pembelian.
Selain itu, metode ini juga kerap digunakan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan penjual dalam menyediakan produknya, misalnya dalam bisnis jastip di mana buyer harus membayar lunas terlebih dahulu sebelum produk dibeli dan dikirim penyedia jastip.
Lantas, apa yang membedakan advance payment dengan DP (down payment)?
Dalam bisnis jasa, pembeli sering kali diharuskan membayar DP sebagai jaminan pembelia Meskipun sama-sama pembayaran di muka, tetapi DP lebih merujuk pada uang muka yang hanya sebagian dari total harga. Nantinya, sisa pembayaran dilakukan di kemudian hari.
Sementara itu, advance payment biasanya memiliki nominal yang lebih besar dibandingkan DP, bahkan bisa mencakup pembayaran penuh (full payment) sebelum barang atau jasa diterima.
Cara Kerja Advance Payment
Metode advance payment umumnya digunakan pada bisnis dengan skala internasional, terutama dalam dunia ekspor dan impor.
Namun, tak jarang juga metode pembayaran ini digunakan dalam berbagai industri lain, seperti konstruksi, manufaktur, dan e-commerce.
Meskipun begitu, mekanisme advance payment umumnya sama, yaitu:
- Melakukan kesepakatan di awal kontrak, termasuk nominal pembayaran dan kebijakan refund. Biasanya, kesepakatan ini dituangkan dalam kontrak tertulis atau invoice.
- Pemberi melakukan pembayaran sesuai dengan nominal yang sudah disepakati setelah kontrak atau invoice dibuat. Pembayaran bisa dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari cash, transfer bank, hingga kartu kredit, sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
- Pesanan diproses oleh penjual. Dalam proyek dengan skala besar, advance payment biasanya digunakan untuk membiayai tahap awal pengerjaan.
- Pelunasan atau penyesuaian biaya apabila advance payment hanya dilakukan sebagian atau ada perubahan scope pekerjaan. Jika keadaan ini terjadi, invoice biasanya diterbitkan lebih dari satu kali.
- Pengiriman dan penyelesaian layanan oleh penjual sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Baca juga: Apa Itu Payment Online? Simak Sejarah, Manfaat dan Metode yang Paling Banyak Dipakai di Indonesia!
Keuntungan Advance Payment
Dilansir dari dari Paystand, berikut beberapa keuntungan dari advance payment bagi bisnis:
1. Membantu Memperoleh Modal Awal
Dengan adanya advance payment atau pembayaran di muka, bisnis dapat memperoleh modal awal sebelum barang dikirim atau layanan diberikan.
Modal awal tersebut bisa digunakan untuk membiayai produksi dan menutup biaya operasional, sehingga operasional bisa berjalan dengan lebih lancar.
2. Arus Kas Lebih Terprediksi
Arus kas (cash flow) atau aliran masuk dan keluarnya uang dalam kegiatan operasional bisnis dapat lebih terprediksi berkat advance payment.
Hal ini karena advance payment memberikan kepastian pendapatan dan mengurangi ketidakpastian dalam pengelolaan keuangan.
3. Membangun Kepercayaan antara Bisnis dengan Pelanggan
Bagi pelaku usaha, pembayaran di muka menunjukkan keseriusan pelanggan mereka dalam menyelesaikan transaksi. Hal ini membantu mengurangi risiko order fiktif atau pembatalan sepihak yang dapat merugikan bisnis.
Sementara itu, bagi pelanggan, advance payment dapat meningkatkan rasa percaya dan kredibilitas bisnis, terutama jika diiringi dengan kebijakan kontrak yang transparan dan jelas, termasuk ketentuan pengembalian dana serta jadwal pengiriman.
Kekurangan Advance Payment
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, metode advance payment juga tidak luput dari kekurangan yang patut dipertimbangkan bisnis, antara lain:
1. Lebih Sulit Mengembalikan Dana ke Pelanggan
Apabila terjadi pembatalan transaksi atau ketidaksesuaian produk atau layanan, proses refund kepada pelanggan bisa menjadi lebih rumit.
Sebab, bisnis mungkin perlu mengikuti prosedur administratif yang panjang untuk mengembalikan uang pelanggan secara penuh, terutama jika dana sudah dialokasikan untuk biaya operasional lainnya.
2. Kesulitan Menyesuaikan Biaya Jika Scope Proyek Berubah
Dalam bisnis jasa yang menggunakan kontrak kerja, tak jarang perubahan scope atau ruang lingkup proyek mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
Nah, jika menerapkan metode advance payment, bisnis harus menyesuaikan perubahan biaya pada invoice berikutnya.
Hal ini bisa menimbulkan sejumlah tantangan, baik dalam hal manajemen keuangan maupun bagi pelanggan yang mungkin merasa keberatan dengan adanya tambahan biaya.
Contoh Implementasi Advance Payment
Sebuah agensi digital marketing, AdVision, berhasil mendapat klien baru yang ingin memesan paket kampanye iklan.
Karena kampanye membutuhkan anggaran untuk paid ads dan tim kreatif, agensi ini menerapkan kebijakan advance payment 70%, dengan pelunasan dilakukan sebelum kampanye diluncurkan.
Setelah mendiskusikan kebutuhan klien dan menyusun kontrak kerja, AdVision mengirimkan proposal dan invoice kepada klien yang berisi total biaya serta jumlah yang harus dibayar di muka. Klien pun membayar 70% dari total biaya yang disepakati sebelum proyek dimulai.
Setelah pembayaran diterima, tim AdVision segera mulai melakukan riset, menyusun strategi periklanan, dan menyiapkan materi kampanye.
Sebelum kampanye diluncurkan, AdVision menerbitkan invoice untuk sisa pembayaran 30% yang harus dilunasi klien.Klien pun melakukan pelunasan sesuai ketentuan.
Setelah seluruh pembayaran diterima, kampanye periklanan yang telah disusun tadi resmi diluncurkan.
Pertimbangan sebelum Menerapkan Advance Payment
Sebelum menerapkan advance payment untuk bisnis Anda, ada baiknya untuk mempertimbangkan beberapa aspek berikut:
- Pastikan ada kontrak tertulis yang mencakup ketentuan advance payment, seperti jumlah pembayaran di muka, jadwal pelunasan, serta kebijakan refund dan cancellation untuk menjadi acuan hukum jika terjadi sengketa
- Periksa rekam jejak klien, pastikan pelanggan yang diminta melakukan advance payment benar-benar kredibel dan memiliki rekam jejak yang baik
- Pastikan nilai kurs mata uang yang digunakan konsisten apabila merupakan transaksi internasional (pembeli dan penjual berada di negara yang berbeda)
Baca juga: Tren Pembayaran 2024: Antara Teknologi, Keamanan, dan Inklusi
Ingin Bisnis Anda Tumbuh Pesat di Tahun 2025? Berikan Opsi Pembayaran Beragam untuk Pelanggan Anda bersama DOKU
Di tahun 2025, pelanggan semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Faktanya, 67% orang Indonesia kini lebih memilih bertransaksi secara cashless karena alasan kemudahan dan keamanan (Visa Study).
Keunggulan DOKU:
Metode Pembayaran Luas

DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank, E-wallet, PayLater, Direct Debit, Digital Banking, QRIS, hingga OTC (Over The Counter), di mana pelanggan bisa melunasi pembeliannya melalui transaksi tunai di gerai minimarket dengan menggunakan kode tertentu.
Memiliki Lisensi Terlengkap

DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yaitu untuk payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS.
Pengalaman dan Sertifikasi Unggul
Dengan menggunakan payment gateway yang tepat, hal tersebut memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran tanpa kendala. Alhasil, komplain pelanggan dapat terhindarkan.
Perlu diketahui, Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) adalah standar keamanan informasi kepemilikan yang dikelola oleh PCI Security Standards Council, yang dibentuk oleh American Express, Discover Financial Services, JCB International, MasterCard Worldwide, dan Visa Inc.
Telah Dipercaya Ratusan Ribu Merchant Korporat
Tercatat lebih dari 150.000 merchant korporat dari lintas industri telah menggunakan layanan pembayaran DOKU, termasuk diantaranya Google, Garuda, Prudential dan Traveloka.

CEO DOKU, Chris Yeo, menegaskan pentingnya keunggulan yang dimiliki DOKU dalam sektor fintech pembayaran di Indonesia. “Saya pikir keunggulan kami sebagai payment fintech company adalah memiliki 6 lisensi pembayaran yang tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami menghasilkan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS, hingga collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).”
Hubungi kami
Sales kami siap memberikan informasi lebih lanjut, atau daftar di sini untuk mulai menawarkan berbagai opsi pembayaran kepada pelanggan Anda!