Persentase kenaikan adalah salah satu mentrik penting yang harus dipantau dalam pengelolaan keuangan bisnis untuk menganalisis pertumbuhan perusahaan.
Dengan memahami persentase kenaikan keuangan perusahaan, Anda dapat mengetahui apakah bisnis benar-benar bertumbuh atau hanya mengalami kenaikan angka semu.
Namun, bagaimana cara menghitung persentase kenaikan? Artikel berikut akan menjelaskan beberapa opsi cara untuk menghitungnya, simak sampai akhir!
Memahami Konsep Persentase Kenaikan
Persentase kenaikan menggambarkan seberapa besar suatu nilai telah meningkat jika dibandingkan dengan nilai awalnya yang dinyatakan dalam bentuk persen (%).
Dalam aktivitas pengelolaan keuangan bisnis, persentase kenaikan kerap kali dibutuhkan untuk menganalisis pertumbuhan pendapatan, keuntungan, atau biaya operasional dari waktu ke waktu.
Pentingnya Persentase Kenaikan dalam Bisnis
Dalam bisnis, perhitungan persentase kenaikan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan berbasis data.
Berikut beberapa manfaat utamanya:
- Mengukur pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu untuk dijadikan bahan evaluasi
- Menentukan strategi penetapan harga, misalnya ketika biaya produksi naik
- Menganalisis efektivitas kampanye pemasaran, yaitu dengan menghitung kenaikan penjualan barang setelah kampanye dilakukan
- Memudahkan perbandingan kinerja bisnis antarperiode atau dengan kompetitor
- Membantu perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis jangka panjang
Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan dengan Fungsi dan Formatnya
Cara Menghitung Persentase Kenaikan
Menghitung persentase kenaikan sebenarnya mudah saja, yaitu dengan mengukur persentase selisih kenaikan dengan angka awal.
Untuk mempermudah perhitungan keuangan dalam bisnis, berikut beberapa cara menghitung persentase kenaikan yang dapat Anda gunakan dan pilih sesuai kebutuhan.
1. Cara Menghitung Persentase Kenaikan secara Manual dengan Logika
Untuk kasus perhitungan yang sederhana, persentase kenaikan sebenarnya bisa dihitung secara manual tanpa rumus.
Anda dapat melakukan pendekatan logis untuk menghitungnya, yaitu dengan:
- Menghitung selisih angka awal dan angka akhir
- Menentukan seberapa besar selisih tersebut dibandingkan angka awalnya
Misalnya, harga sebuah barang mengalami kenaikan dari Rp100.000 menjadi Rp120.000. Dari sini, kenaikannya berarti adalah Rp20.000.
Selanjutnya, Anda bisa hitung berapa nilai Rp20.000 jika dibandingkan dengan Rp100.000. Berkaitan dengan ini, Rp20.000 adalah 20% dari Rp100.000.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase kenaikan harga barang tersebut adalah sebesar 20% dari semula.
2. Cara Menghitung Persentase Kenaikan dengan Rumus
Jika kasusnya sudah mulai rumit, Anda dapat menggunakan rumus untuk menghitung persentase kenaikan.
Adapun rumus persentase kenaikan adalah sebagai berikut:
Persentase Kenaikan = ([Nilai Akhir - Nilai Awal] / Nilai Awal) x 100%
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki pendapatan sebagai berikut:
- Q1 (Kuartal 1): Rp250.000.000
- Q2 (Kuartal 2): Rp320.000.000
- Q3 (Kuartal 3): Rp400.000.000
Maka, persentase kenaikan untuk masing-masing kuartal adalah sebagai berikut:
- Persentase Kenaikan Q1 ke Q2 = ([320.000.000 - 250.000.000] / 250.000.000) x 100%
Persentase Kenaikan Q1 ke Q2 = (70.000.000 / 250.000.000) x 100% = 28% - Persentase Kenaikan Q2 ke Q3 = ([400.000.000 - 320.000.000] / 320.000.000) x 100%
Persentase Kenaikan Q2 ke Q3 = (80.000.000 / 320.000.000) x 100% = 25%
Untuk menghitung persentase kenaikan total dari Q1 ke Q3, Anda tidak bisa langsung menjumlahkan 28% dengan 25%. Berkenaan dengan ini, gunakan kembali rumus persentase kenaikan untuk mengetahui jumlahnya.
- Persentase Kenaikan Total dari Q1 ke Q3 = ([400.000.000 - 250.000.000] / 250.000.000) x 100%
Persentase Kenaikan Q1 ke Q2 = (150.000.000 / 250.000.000) x 100% = 60%
3. Cara Menghitung Persentase Kenaikan dengan Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah program aplikasi pengolahan data yang sangat bermanfaat untuk menghitung, menganalisis, serta menyajikan data.
Dengan Microsoft Excel, persentase kenaikan dapat dihitung secara otomatis hanya dengan memasukkan rumusnya.
Anda bisa melihat gambar contoh perhitungan persentase kenaikan di Excel berikut.

Terlihat pada kolom D4 berikut, terdapat rumus persentase kenaikan yang telah dimasukkan, yaitu:
=((C4-C3)/C3)*100%.
- C3: Nilai awal (penjualan sebelumnya)
- C4: Nilai akhir (penjualan terbaru)
Setelah memasukkan rumus tersebut ke dalam kolom D4, Excel secara otomatis langsung menghitung dan menampilkan hasil persentase kenaikan dalam persen.
Selain Excel, Anda juga dapat menggunakan cara ini melalui Google Spreadsheet. Spreadsheet diketahui merupakan alat pengolahan data berbasis cloud yang memiliki fungsi serupa dengan Excel.
4. Cara Menghitung Persentase Kenaikan dengan Tools Gratis di Internet
Sebenarnya, ada banyak tools gratis di Internet yang dapat Anda gunakan untuk menghitung persentase kenaikan secara otomatis, salah satunya adalah CalculatorSoup.
Dengan tools ini, Anda dapat langsung memasukkan angka awal dan akhir yang ingin dihitung kenaikannya. Kemudian, setelah menekan tombol Calculate, hasil persentase kenaikan pun akan tampil lengkap dengan cara perhitungannya.
Tools ini dapat Anda gunakan secara gratis dan tanpa batas, serta bisa menghitung angka dengan nilai yang rumit sekalipun.

5. Cara Menghitung Persentase Kenaikan dengan Kalkulator Ilmiah
Cara menghitung persentase kenaikan yang terakhir adalah dengan menggunakan kalkulator ilmiah (scientific calculator).
Misalnya, Anda ingin menghitung persentase kenaikan dari Rp5000 menjadi Rp10.000. Berikut langkah-langkah menghitungnya di kalkulator ilmiah:
- Masukkan angka awal, yaitu 10000
- Tekan tombol -
- Masukkan angka akhir, yaitu 5000
- Tekan tombol =
- Akan muncul berapa selisih angka akhir dengan angka awal, yaitu 5000
- Tekan tombol ÷
- Masukkan angka awal, yaitu 5000
- Tekan tombol =
- Akan muncul hasil pembagian antara 5000 dengan 5000, yaitu 1
- Tekan tombol x
- Masukkan angka 100 untuk mengubahnya menjadi persen
- Tekan tombol =
- Akan muncul hasil akhir atau persentase kenaikan, yaitu 100
Dengan demikian, persentase kenaikan dari Rp5000 menjadi Rp10.000 adalah 100%.
Baca juga: Mau Buka Bisnis? Cari Tahu Dulu Jenis-Jenis dan Contoh Payment Method Saat Ini
Ingin Bisnis Anda Tumbuh Pesat di Tahun 2025? Berikan Opsi Pembayaran Beragam untuk Pelanggan Anda bersama DOKU
Di tahun 2025, pelanggan semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Faktanya, 67% orang Indonesia kini lebih memilih bertransaksi secara cashless karena alasan kemudahan dan keamanan (Visa Study).
Keunggulan DOKU:
Metode Pembayaran Luas

DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank, E-wallet, PayLater, Direct Debit, Digital Banking, QRIS, hingga OTC (Over The Counter), di mana pelanggan bisa melunasi pembeliannya melalui transaksi tunai di gerai minimarket dengan menggunakan kode tertentu.
Memiliki Lisensi Terlengkap

DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yaitu untuk payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS.
Pengalaman dan Sertifikasi Unggul
Dengan menggunakan payment gateway yang tepat, hal tersebut memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran tanpa kendala. Alhasil, komplain pelanggan dapat terhindarkan.
Perlu diketahui, Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) adalah standar keamanan informasi kepemilikan yang dikelola oleh PCI Security Standards Council, yang dibentuk oleh American Express, Discover Financial Services, JCB International, MasterCard Worldwide, dan Visa Inc.
Telah Dipercaya Ratusan Ribu Merchant Korporat
Tercatat lebih dari 150.000 merchant korporat dari lintas industri telah menggunakan layanan pembayaran DOKU, termasuk diantaranya Google, Garuda, Prudential dan Traveloka.

CEO DOKU, Chris Yeo, menegaskan pentingnya keunggulan yang dimiliki DOKU dalam sektor fintech pembayaran di Indonesia. “Saya pikir keunggulan kami sebagai payment fintech company adalah memiliki 6 lisensi pembayaran yang tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami menghasilkan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS, hingga collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).”
Hubungi kami
Sales kami siap memberikan informasi lebih lanjut, atau daftar di sini untuk mulai menawarkan berbagai opsi pembayaran kepada pelanggan Anda!