Apakah Anda pernah berada dalam proses negosiasi yang sulit? Jika iya, mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana cara yang tepat untuk meyakinkan pihak lain dalam bernegosiasi.
Dalam bisnis, negosiasi merupakan hal yang tak terhindarkan, baik itu dalam menentukan harga dengan klein, menyepakati kerjasama dengan mitra, hingga berunding dengan vendor.
Lantas, bagaimana cara atau teknik bernegosiasi yang baik dan meyakinkan? Simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Apa Itu Negosiasi?
Dilansir dari Investopedia, negosiasi adalah diskusi strategis yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Proses negosiasi biasanya melibatkan tawar-menawar, di mana masing-masing pihak mungkin perlu mengalah atau memberikan sesuatu (konsesi) untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.
Negosiasi bisa terjadi pada siapa saja, seperti antara pembeli dan penjual, pengusaha dan calon investor, hingga pebisnis dan calon klien.
Tahap-Tahap Negosiasi
Ada beberapa tahap dalam negosiasi, seperti dilansir oleh Investopedia:
- Persiapan: masing-masing pihak perlu mengetahui apa yang mereka inginkan, serta konsekuensi apa yang mungkin timbul
- Pertukaran informasi: kedua pihak menyampaikan keinginan awal mereka dan apa yang bisa diberikan sebagai balasannya
- Tawar-menawar: tahap inti negosiasi, masing-masing pihak melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan
- Menutup kesepakatan: negosiasi berakhir ketika masing-masing pihak puas dengan hasil kesepakatan
Cara yang Tepat untuk Meyakinkan Pihak Lain dalam Bernegosiasi
Meyakinkan pihak lawan dalam bernegosiasi memerlukan persiapan dan strategi yang matang. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebelum bernegosiasi:
1. Kenali Lawan Bicara
Cara pertama untuk meyakinkan pihak lain dalam bernegosiasi adalah dengan mengenali lawan bicara Anda terlebih dahulu.
Jika Anda bernegosiasi dengan pemilik bisnis lain, pelajari latar belakang bisnis mereka, serta apa kepentingan dan tujuan yang ingin mereka capai.
Menurut Indeed, mengenali lawan bicara memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan dan menawarkan solusi yang lebih memuaskan kedua belah pihak.
Misalnya, Anda akan bernegosiasi dengan supplier tebu untuk produk gula pasir yang akan perusahaan Anda produksi.
Nah, coba cari tahu apakah supplier tersebut mengalami surplus stok, memiliki target volume penjualan tertentu, atau adakah faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan baku yang mempengaruhi harga jual mereka.
Dengan memahami kondisi mereka, Anda pun bisa menyesuaikan pendekatan yang tepat, seperti menegosiasikan harga yang lebih kompetitif jika mereka memiliki stok berlebih atau menawarkan kerja sama jangka panjang jika mereka mencari kepastian bisnis.
2. Persiapkan Data dan Fakta yang Kuat
Dalam bernegosiasi, penting juga untuk mempersiapkan data dan fakta untuk mendukung pendapat Anda. Pendapat yang didukung data akan lebih sulit untuk dibantah.
Berkenaan dengan ini, Anda dapat menggunakan angka, hasil riset pasar, atau studi kasus yang relevan.
Misalnya, Anda ingin meyakinkan investor untuk mendanai bisnis Anda. Sebelum bernegosiasi, persiapkan data keuangan yang jelas, faktor eksternal yang mendukung (seperti kenaikan tren di pasaran), atau proyeksi keuntungan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
3. Pahami Kebutuhan Lawan
Dalam bernegosiasi, tidak hanya kebutuhan Anda yang diperhatikan, tetapi juga kebutuhan lawan. Jadi, cobalah pikirkan terlebih dahulu, apa motivasi utama mereka? Apa tantangan yang mereka hadapi?
Misalnya, seorang klien ingin bernegosiasi terkait harga yang Anda tawarkan. Jika Anda berpikir negosiasi mereka terlalu rendah, sebelum Anda menolaknya, cobalah cari tahu dulu apakah mereka memang memiliki anggaran yang terbatas atau karena ingin mengurangi risiko.
Dari analisis tersebut, Anda pun dapat memberikan penawaran yang lebih solutif, seperti skema cicilan atau diskon untuk kontrak jangka panjang.
4. Gunakan Bahasa yang Persuasif, Professional, dan Argumentatif
Bahasa yang Anda sampaikan berperan penting dalam proses negosiasi, karena pemilihan kata yang tepat dapat memengaruhi keputusan lawan.
Jadi, pastikan bahasa yang Anda gunakan saat bernegosiasi bersifat persuasif, profesional, dan argumentatif.
Contohnya, Anda sedang meyakinkan calon investor yang ragu untuk mendanai bisnis Anda. Nah, saat presentasi, hindari mengatakan hal-hal klise seperti “Kami yakin bisnis kami akan sukses.”
Sebagai gantinya, gunakan pendekatan berbasis data, seperti “Dalam 1 tahun terakhir, bisnis kami telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang signifikan, yaitu sebesar 75%. Berdasarkan analisis kami, pertumbuhan ini didukung oleh tren pasar yang meningkat.”
5. Tunjukkan Kredibilitas atau Pengalaman
Menunjukkan kredibilitas atau riwayat pengalaman Anda juga merupakan salah satu cara yang tepat untuk meyakinkan pihak lawan dalam bernegosiasi.
Pasalnya, orang cenderung akan percaya pada pihak dengan pengalaman, rekam jejak, dan reputasi yang baik.
Berkaitan dengan ini, Anda juga bisa menggunakan teknik storytelling untuk semakin mempersuasi lawan bicara karena dapat membangun koneksi emosional yang kuat.
Misalnya, Anda sedang melakukan pitching ke calon klien untuk bisnis jasa pembuatan website. Hindari hanya menjelaskan fitur-fitur dan layanan yang Anda tawarkan.
Lebih dari itu, Anda bisa menceritakan kisah sukses klien sebelumnya, misalnya mengalami peningkatan trafik yang menghasilkan konversi setelah membuat website yang SEO-friendly.
6. Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat
Komunikasi non-verbal, seperti gaya dan bahasa tubuh, juga berperan penting dalam bernegosiasi.
Jadi, pastikan bahasa tubuh Anda mencerminkan kepercayaan diri, ketenangan, dan ketulusan untuk semakin meyakinkan pihak lawan.
Jaga kontak mata, duduklah dengan postur tegak, serta hindari gerakan gelisah seperti mengetuk-ngetuk meja, menggerak-gerakkan atau menyilangkan tangan.
7. Siapkan Opsi Cadangan
Negosiasi mungkin saja tidak berjalan sesuai harapan. Meskipun telah mempraktikkan teknik di atas, lawan bicara mungkin saja tetap tidak mengikuti apa yang Anda inginkan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menyusun opsi cadangan jika hasilnya tidak berjalan lancar dan kesepakatan tidak tercapai.
8. Bangun Hubungan Jangka Panjang
Meskipun negosiasi mungkin tidak tercapai saat ini, membangun hubungan jangka panjang tetap diperlukan.
Membangun hubungan baik secara jangka panjang dapat menunjukkan bahwa Anda adalah mitra bisnis yang dapat dipercaya.
Jadi, pihak lain kemungkinan besar akan lebih terbuka pada Anda terhadap peluang negosiasi atau penawaran di masa depan.
Ingin Bisnis Anda Tumbuh Pesat di Tahun 2025? Berikan Opsi Pembayaran Beragam untuk Pelanggan Anda bersama DOKU
Di tahun 2025, pelanggan semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Faktanya, 67% orang Indonesia kini lebih memilih bertransaksi secara cashless karena alasan kemudahan dan keamanan (Visa Study).
Keunggulan DOKU:
Metode Pembayaran Luas

DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank, E-wallet, PayLater, Direct Debit, Digital Banking, QRIS, hingga OTC (Over The Counter), di mana pelanggan bisa melunasi pembeliannya melalui transaksi tunai di gerai minimarket dengan menggunakan kode tertentu.
Memiliki Lisensi Terlengkap

DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yaitu untuk payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS.
Pengalaman dan Sertifikasi Unggul
Dengan menggunakan payment gateway yang tepat, hal tersebut memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran tanpa kendala. Alhasil, komplain pelanggan dapat terhindarkan.
Perlu diketahui, Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) adalah standar keamanan informasi kepemilikan yang dikelola oleh PCI Security Standards Council, yang dibentuk oleh American Express, Discover Financial Services, JCB International, MasterCard Worldwide, dan Visa Inc.
Telah Dipercaya Ratusan Ribu Merchant Korporat
Tercatat lebih dari 150.000 merchant korporat dari lintas industri telah menggunakan layanan pembayaran DOKU, termasuk diantaranya Google, Garuda, Prudential dan Traveloka.

CEO DOKU, Chris Yeo, menegaskan pentingnya keunggulan yang dimiliki DOKU dalam sektor fintech pembayaran di Indonesia. “Saya pikir keunggulan kami sebagai payment fintech company adalah memiliki 6 lisensi pembayaran yang tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami menghasilkan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS, hingga collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).”
Hubungi kami
Sales kami siap memberikan informasi lebih lanjut, atau daftar di sini untuk mulai menawarkan berbagai opsi pembayaran kepada pelanggan Anda!