Di tengah ketidakpastian ekonomi, kelas menengah Indonesia tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional. Meskipun tekanan inflasi dan kenaikan biaya hidup semakin menggerus daya beli, perilaku konsumsi mereka masih menjadi acuan penting bagi para pelaku bisnis. Laporan Katadata: Indonesia Middle Class Report 2025 mengungkapkan bahwa kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan, dari 57,3 juta orang pada tahun 2019 menjadi 47,9 juta orang pada tahun 2024.
Namun, daya beli mereka tetap dominan, menyumbang 82,3% dari total konsumsi rumah tangga. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun jumlahnya berkurang, kelas menengah masih memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pola Konsumsi Kelas Menengah Terbaru
Dari laporan tersebut juga terlihat bahwa kelas menengah mengalokasikan sekitar 41% pendapatan bulanan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan dan kebutuhan rumah tangga, serta 18,4% untuk pembayaran cicilan. Kenaikan pengeluaran untuk kebutuhan primer, misalnya pengeluaran makanan yang meningkat dari 20,2% pada 2014 menjadi 22,3% pada 2023, menandakan bahwa kelas menengah semakin tertekan oleh inflasi dan biaya hidup yang naik. Sementara itu, alokasi untuk barang tahan lama justru mengalami penurunan, mencerminkan keterbatasan ruang untuk investasi non primer di tengah tekanan ekonomi.
Selain itu, survei dalam laporan mengungkapkan bahwa mayoritas responden pernah mengalami situasi di mana pengeluaran melebihi pendapatan, dan 76% memilih “makan tabungan” sebagai solusi untuk menutupi kekurangan tersebut. Fenomena ini menegaskan perlunya financial tools yang dapat membantu kelas menengah mengelola cash flow dan mengoptimalkan penggunaan pendapatan mereka.
Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu memahami pola pengeluaran dan kebiasaan menabung kelompok ini agar dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran produk yang lebih relevan. Dengan memahami preferensi dan prioritas finansial mereka, bisnis dapat tetap bertumbuh dan meraih peluang di pasar yang besar ini.
Tantangan Finansial dan Peluang Inovasi

Tekanan ekonomi yang dialami kelas menengah tidak hanya berdampak pada peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan primer, tetapi juga mendorong mereka untuk mencari solusi alternatif guna menambah pendapatan, seperti pekerjaan sampingan (side hustle). Data survei menunjukkan bahwa sebanyak 46,2% responden memiliki pekerjaan sampingan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kondisi inilah yang membuka peluang bagi penyedia solusi pembayaran untuk menghadirkan inovasi yang dapat mendukung pengelolaan keuangan yang lebih efisien.
Dalam konteks ini, solusi pembayaran digital mulai dari e-wallet hingga fitur Paylater memiliki peran strategis. Seperti pada data survei Katadata sebanyak 14,7% responden memanfaatkan paylater saat penghasilan tidak memenuhi kebutuhan hidup mereka. Solusi ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga membantu konsumen untuk mengatur keuangan secara lebih terstruktur dan mengurangi risiko penggunaan kredit dengan bunga tinggi.
Baca juga: Inilah Tren & Peluang Bisnis untuk Sukses di 2025!
Apa Dampaknya bagi Bisnis?
Menghadapi dinamika kelas menengah yang terus berubah, bisnis harus mengadaptasi strategi mereka dengan memanfaatkan teknologi dan solusi pembayaran digital. Beberapa rekomendasi yang dapat Anda lakukan:
- Mengintegrasikan Layanan Pembayaran Digital: Menyediakan berbagai opsi pembayaran yang fleksibel (misalnya, Paylater) agar konsumen dapat menyesuaikan pengeluaran sesuai kemampuan keuangan mereka.
- Memanfaatkan Data untuk Personalisasi Penawaran: Dengan analisis data transaksi, bisnis dapat mengidentifikasi pola belanja kelas menengah dan mengembangkan produk serta promosi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Bermitra dengan Penyedia Layanan Fintech: Kolaborasi dengan fintech tidak hanya membantu memperluas jangkauan pasar, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen melalui keamanan dan kenyamanan transaksi.
- Inovasi Layanan untuk Mengurangi Hambatan Finansial: Mengembangkan solusi yang membantu konsumen mengelola pengeluaran dan memaksimalkan penggunaan tabungan, sehingga mereka lebih siap menghadapi guncangan ekonomi.
Ingin berinovasi dan menyediakan layanan pembayaran yang solutif?