Lindungi Data! Ini Caranya Menerapkan Cyber Hygiene untuk Keamanan Bisnis

cyber hygiene
Table of Contents

Keamanan siber perlu menjadi prioritas bagi bisnis, hal ini didukung dengan semakin meningkatnya tingkat penetrasi internet di Indonesia yaitu mencapai 79,5% sehingga semakin banyak data berharga yang menarik para pelaku kejahatan siber. Serangan siber bagi bisnis tidak hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan. Di Indonesia, hampir 6 juta ancaman siber terjadi selama Januari hingga Maret.

Jenis-Jenis Ancaman Siber

Dengan meningkatnya risiko serangan siber, mengenali jenis-jenis serangan yang ada menjadi langkah awal yang penting bagi bisnis untuk memperkuat pertahanan mereka. Berikut jenis-jenis ancaman siber menurut Kominfo:

  • Phishing: Penipuan online untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi dan nomor kartu kredit.
  • Ransomware: Serangan yang mengenkripsi data dan meminta tebusan agar korban bisa mengaksesnya kembali.
  • Malware: Perangkat lunak berbahaya yang merusak sistem dan mencuri data.
  • Serangan DDoS (Distributed Denial of Service): Membanjiri lalu lintas server atau jaringan, membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna sah.
  • Serangan Man in the Middle (MITM): Mencegat komunikasi antara dua pihak untuk mencuri informasi yang sedang ditransmisikan.
  • Serangan Zero-Day: Eksploitasi kerentanan perangkat lunak yang belum diketahui atau diperbaiki, sering kali tanpa adanya pembaruan keamanan.
  • Serangan Identitas: Mencuri data pribadi seperti nomor kartu kredit untuk digunakan secara ilegal.
  • Serangan Aplikasi Web: Eksploitasi aplikasi web untuk mencuri data pengguna atau mengakses server.
  • Serangan terhadap Pemerintah dan Infrastruktur Kritis: Upaya meretas sistem pemerintah atau infrastruktur penting seperti listrik atau air.
  • Serangan terhadap Bisnis: Menargetkan perusahaan untuk mencuri data pelanggan dan menyebabkan kerugian finansial.

Dengan ancaman tersebut, maka menjaga keamanan siber bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan bisnis. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan cyber hygiene. Layaknya menjaga kebersihan tubuh, menjaga kebersihan digital juga sama pentingnya. 

Apa itu Cyber Hygiene?

Dengan menerapkan kebiasaan cyber hygiene yang baik, kita dapat melindungi diri dari berbagai ancaman siber. Cyber hygiene adalah upaya atau langkah yang dilakukan pengguna komputer dan perangkat lainnya, untuk menjaga kesehatan sistem komputer dan meningkatkan keamanan online, termasuk kebiasaan untuk memastikan keamanan identitas dan detail lain yang dapat dicuri atau disalahgunakan di dunia maya.

9 Langkah Melakukan Cyber Hygiene bagi Bisnis

Untuk melindungi bisnis dari berbagai ancaman siber yang semakin kompleks, diperlukan upaya berkelanjutan dalam menjaga kebersihan siber. Berikut adalah 10 langkah cyber hygiene yang dapat diterapkan di lingkungan bisnis Anda.

  1. Mengembangkan Strategi Keamanan Siber: Strategi ini bisa mencakup langkah-langkah spesifik untuk melindungi jaringan dan sistem bisnis Anda, termasuk mengidentifikasi potensi ancaman, menentukan toleransi dari risiko, dan menetapkan tujuan keamanan yang jelas.
  2. Melakukan Security Assessments Secara Rutin: Aktivitas ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerentanan dan ancaman yang mungkin ada. Penilaian ini dapat dilakukan melalui pengujian penetrasi, vulnerability scanning, dan metode lainnya.
  3. Menerapkan Kontrol Keamanan: Gunakan berbagai kontrol keamanan untuk melindungi jaringan dan sistem Anda, seperti firewall, sistem deteksi dan pencegahan intrusi, enkripsi, dan langkah-langkah keamanan lainnya.
  4. Melatih Karyawan Tentang Cyber Hygiene: Adakan pelatihan siber untuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya menjaga cyber hygiene, termasuk praktik aman saat browsing, pengelolaan kata sandi, dan mengenali berbagai ancaman siber.
  5. Mengembangkan Rencana Respons Insiden: Rencana ini mencakup langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi serangan siber atau kebocoran data. Buat juga prosedur mitigasi, serta langkah-langkah untuk melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas yang berwenang.
  6. Perbarui Software dan Sistem Secara Berkala: Pastikan semua sistem software dalam bisnis Anda selalu diperbarui dengan security patches and updates. Ini penting untuk melindungi dari kerentanan dan celah keamanan yang diketahui.
  7. Pantau Aktivitas Jaringan: Pantau aktivitas jaringan untuk mendeteksi dan merespons potensi ancaman secara real-time. Hal ini dapat dilakukan melalui analisis log, sistem deteksi intrusi, dan tools lainnya
  8. Instal Software Anti-Malware: Install software anti-malware di semua perangkat bisnis untuk mendeteksi aktivitas berbahaya dan melindungi dari ancaman yang mungkin muncul. Jangan lupa untuk selalu memperbarui software agar dapat melindungi dari ancaman terbaru.
  9. Evaluasi dan Tingkatkan Keamanan Secara Berkala: Hal ini bisa dilakukan dengan meninjau efektivitas langkah-langkah yang telah diterapkan, perbarui kebijakan dan prosedur sesuai kebutuhan, serta beradaptasi dengan ancaman baru yang muncul.

Baca juga:

Belajar dari Kasus PDNS, Ini Tips Jaga Keamanan Siber

Waspada Ancaman Penipuan: Ini Tips Menghindari Fraud!

Menerapkan kebersihan siber yang efektif memerlukan kombinasi antara langkah-langkah teknis dan budaya kesadaran keamanan di antara karyawan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu meminimalkan risiko serangan siber dan kebocoran data, serta memastikan bisnis Anda dapat merespons dengan cepat dan efektif jika terjadi insiden.

Previous
This is some text inside of a div block.
Next
This is some text inside of a div block.