Salah satu cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya suatu perusahaan bisa dilihat dari laporan arus kas atau cash flow statement-nya. Oleh sebab itu, semua pelaku bisnis wajib memahami tentang hal ini demi menjaga stabilitas usaha yang dimiliki.
Nah, jika Anda ingin mempelajari berbagai hal terkait laporan tersebut secara lebih lanjut, uraian artikel berikut ini akan sangat membantu. Simak sampai selesai untuk mendapat wawasan menarik tentang cash flow statement!
Definisi Laporan Arus Kas

Sebelum membahas tentang laporan ini, Anda perlu mengetahui dulu apa yang dimaksud dengan arus kas dalam laporan keuangan? Dikutip dari Investopedia, arus kas (cash flow) berarti seluruh pergerakan uang yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Pergerakan yang dimaksud di sini meliputi pemasukan maupun pengeluaran. Pemasukan uang pada suatu perusahaan bisa berasal dari hasil penjualan, hasil investasi, perjanjian lisensi, royalti, dan sebagainya, sedangkan pengeluaran meliputi biaya operasional perusahaan dan sejenisnya.
Sementara itu, Harvard Business School menjelaskan bahwa arus kas merupakan saldo bersih uang tunai pada suatu perusahaan yang masuk serta keluar selama kurun waktu tertentu. Hal ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu arus kas operasional, investasi, serta pembiayaan (pendanaan).
Pencatatan arus kas secara terstruktur menjadi upaya penyusunan laporan arus kas sederhana yang mudah dipahami. Lantas, apa yang dicatat dalam laporan arus kas? Hal ini tidak hanya melibatkan ketiga jenis arus kas, tetapi juga laporan laba-rugi dan neraca.
Menurut Byjus, laporan laba rugi mencatat seluruh item terkait pendapatan, biaya, keuntungan, juga kerugian selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini bisa disusun berdasarkan beragam akun buku besar dan catatan perusahaan.
Cash flow statement sangat berbeda dengan laporan laba-rugi. Laporan ini merangkum jumlah kas serta setara kas yang masuk dan keluar dari sebuah perusahaan. Artinya, laporan arus kas membantu organisasi/perusahaan untuk melakukan pencatatan total arus masuk dan keluar kas selama periode akuntansi tertentu.
Tujuan dan Manfaat
Cash flow statement perlu dibuat oleh setiap perusahaan sebagai wujud pertanggungjawaban aktivitas bisnis selama periode tertentu. Hal ini bertujuan untuk memberikan berbagai informasi seputar sumber, pemakaian, serta perubahan kas, juga setara kas, selama periode akuntansi.
Di samping itu, laporan arus kas juga memiliki berbagai manfaat untuk perkembangan bisnis. Berikut beberapa di antaranya!
1. Memberikan Perlindungan terhadap Transaksi Pendanaan Kas dan Investasi dengan Baik
Seiring berjalannya waktu, kondisi aset dan kewajiban pada suatu perusahaan akan mengalami perubahan. Hal tersebut disebabkan oleh beragam faktor. Oleh karenanya, jika Anda adalah pelaku bisnis, Anda perlu memperhatikannya secara cermat.
Saat perusahaan membuat laporan keuangan secara rutin, dalam hal ini termasuk cash flow statement, maka pemeriksaan transaksi pendanaan kas dan investasi akan lebih mudah Anda lakukan.
Hal ini selanjutnya akan membantu Anda untuk mengetahui berbagai hal yang menyebabkan perubahan kondisi aset dan kewajiban. Artinya, keberadaan laporan cash flow akan membantu Anda dalam melindungi transaksi terkait pendanaan kas serta investasi yang dilakukan.
2. Menjadi Bahan Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Penting
Dari laporan cash flow yang dibuat oleh tim finance pada suatu perusahaan, Anda bisa mendapat informasi penting terkait kondisi perusahaan. Informasi ini, selanjutnya bisa dimanfaatkan oleh pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan untuk membuat suatu keputusan.
Dengan demikian, perusahaan dapat menetapkan strategi untuk menghadapi masa mendatang secara lebih mudah.
3. Memudahkan Anda dalam Menilai Kemampuan Entitas Perusahaan
Jika ingin mengetahui seperti apa kemampuan entitas suatu perusahaan, Anda tidak perlu menelisik aktivitas perusahaan tersebut secara menyeluruh. Cukup dari laporan arus kas saja, Anda dapat memantau kondisi keuangan perusahaan.
Ketika perusahaan memiliki arus kas yang ideal, Anda bisa menilai (mengevaluasi) kemampuan entitas perusahaan secara lebih mudah. Maksudnya, Anda bisa tahu apakah perusahaan sedang dalam kondisi yang sehat atau sebaliknya.
4. Memberi Keterangan terkait Laba dan Kas Bersih
Dari laporan cash flow yang sudah dibuat, Anda akan tahu seperti apa catatan laporan pemasukan dan pengeluaran (kas), juga laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan selama periode waktu tertentu.
Selanjutnya, melalui informasi dalam catatan ini, Anda bisa membuat kesimpulan terkait tingkat keberhasilan/kegagalan perusahaan.
5. Memberi Penilaian terkait Entitas Dividen secara Akurat
Keberadaan cash flow statement akan turut memberi kemudahan bagi Anda dalam memastikan jumlah kas yang dipakai untuk membayar kewajiban tertentu secara akurat. Misalnya, melalui laporan arus kas, Anda bisa memantau pembayaran gaji karyawan, utang perusahaan, juga dividen yang harus segera dibayarkan pada pemegang saham.
Selanjutnya, melalui laporan ini pula, para investor dapat memantau gambaran arus kas perusahaan yang telah diberi modal besar itu. Hal ini selanjutnya akan membuat para investor kian yakin terhadap perkembangan bisnis perusahaan tersebut.
6. Mengukur Sejauh Mana Likuiditas Perusahaan
Secara umum, likuiditas dapat dimaknai sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban yang harus segera dilunasi. Nah, keberadaan laporan cash flow ini akan membuat perusahaan memahami sejauh mana ia bisa menghasilkan arus kas dari berbagai aktivitas operasional yang telah dilakukan.
Jenis Laporan Arus Kas
Sebelumnya telah sedikit disinggung bahwa arus kas terdiri dari tiga jenis komponen, yaitu arus kas operasional, investasi, serta pembiayaan. Lantas, apa saja isi laporan arus kas? Untuk memahaminya secara lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.
1. Arus Kas Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Berbagai macam aktivitas operasional yang berlangsung pada suatu perusahaan sangat erat kaitannya dengan laporan kas aktivitas operasi. Aktivitas operasional yang dimaksud di sini mencakup pemasukan sekaligus pengeluaran yang dialami perusahaan.
Dari situ, Anda bisa memastikan bahwa semua hal yang berpengaruh baik pada kas perusahaan akan dicatat dalam laporan aktivitas operasi ini. Sebagai contoh, Anda bisa mencatat aktivitas-aktivitas seperti komisi, fee, pembayaran royalti, dan sebagainya pada sektor pendapatan.
Di samping itu, dari sisi pengeluaran, ada beberapa aktivitas yang bisa dicatat, seperti pembayaran gaji, penerimaan kembali pajak penghasilan (PPh), biaya untuk memasok barang, dan lainnya.
2. Arus Kas Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Jenis laporan arus kas yang kedua adalah arus kas aktivitas investasi. Laporan ini secara umum menyajikan berbagai informasi tentang aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan. Sebagai contoh, ada perolehan penjualan perusahaan, pembelian aktiva tetap, dan sebagainya.
Beragam aktivitas investasi tersebut memerlukan perhatian khusus agar memberikan hasil terbaik. Oleh sebab itu, pencatatan aktivitas-aktivitas tersebut secara rinci ke dalam suatu laporan sangat diperlukan. Laporan di sini harus dipastikan bisa dipantau secara transparan.
Selanjutnya, laporan arus kas aktivitas investasi tersusun atas sistem pengeluaran, meliputi pembelian aktiva tetap, aktiva jangka panjang, serta aktiva tidak berwujud. Sedangkan untuk sistem pemasukan meliputi hasil penjualan tanah, perolehan saham, bangunan, peralatan, dan sebagainya.
3. Arus Kas Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan (Financing Activities)
Laporan kas aktivitas pendanaan ini dapat dibuat untuk mencatat segala macam aktivitas yang mampu memengaruhi perubahan jumlah sekaligus modal dari suatu perusahaan. Di dalamnya terdapat beberapa poin yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti hipotik, emisi obligasi, pinjaman, wesel, emisi saham, dan sebagainya.
Intinya, jenis laporan kas ini memuat berbagai informasi seputar aktivitas pengambilan uang, investasi, juga peminjaman sejumlah dana tertentu.
Metode Penyusunan
Untuk menyusun laporan arus kas, terdapat dua jenis metode yang bisa Anda terapkan. Metode tersebut meliputi metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Untuk penjelasan lebih mendalam, Anda bisa simak uraian berikut ini!
Jenis-Jenis Metode Penyusunan Laporan
1. Metode Langsung
Inti dari metode langsung dalam penyusunan laporan cash flow adalah mengelompokkan daftar pemasukan beserta pengeluaran.
Dalam hal ini, data yang dikelompokkan tersebut meliputi berbagai jenis pembiayaan, kegiatan operasional, juga investasi yang dilakukan perusahaan. Data-data ini selanjutnya disusun menjadi beberapa kategori yang berbeda.
2. Metode Tidak Langsung
Jika dalam metode langsung laporan arus kas disusun dengan mengelompokkan seluruh daftar pemasukan dan pengeluaran, maka dalam metode tidak langsung penyusunan dilakukan dengan membuat catatan keuangan berdasar data laba (keuntungan) dan rugi yang dihasilkan perusahaan.
Penyusunan laporan dengan metode tidak langsung biasanya memerlukan koreksi terhadap segala hal yang dapat memengaruhi transaksi kas bulanan pada perusahaan.
Di samping itu, proses penyusunan juga memerlukan upaya identifikasi terhadap penghasilan beserta beban investasi yang dilakukan. Upaya ini mencakup pada periode lalu, juga periode yang akan datang.
Perbedaan Metode Penyusunan Laporan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dua metode penyusunan laporan arus kas tersebut memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Berikut di antaranya!
Penyajian Laporan
Berdasar segi penyajian laporan, metode langsung sudah terbagi menjadi tiga kegiatan utama, meliputi aktivitas operasional, pendanaan, serta investasi. Sementara itu, dalam metode tidak langsung, penyajian laporan lebih difokuskan terhadap perbedaan laba bersih dan aliran kas yang terjadi di perusahaan.
Waktu Pembuatan
Laporan dengan metode langsung membutuhkan waktu pembuatan yang lama, karena biasanya perusahaan tidak memiliki catatan kegiatan secara detail.
Sementara itu, pembuatan laporan dengan metode tidak langsung akan lebih cepat, karena meski perusahaan tidak punya catatan kegiatan detail, umumnya tetap memiliki catatan kegiatan dalam bentuk laporan laba-rugi serta neraca.
Perhitungan
Laporan arus kas metode langsung bisa dihitung mulai dari jumlah kas operasional, dilanjutkan investasi, kemudian pendanaan yang dilakukan. Sedangkan laporan dengan metode tidak langsung dapat dihitung dari bawah ke atas pada laporan laba-rugi.
Cara Membuat
Setelah mengetahui definisi, tujuan, manfaat, jenis, dan metode penyusunannya, kini Anda juga perlu tahu cara membuat laporan arus kas yang baik dan benar. Oleh sebab itu, simak uraian berikut ini untuk mendapat panduan langkah-langkahnya secara lengkap.
1. Hitung Jumlah Kenaikan dan Penurunan Kas Pada Perusahaan
Untuk melakukan tahapan ini, Anda perlu melihat neraca pada akun kas yang dimiliki perusahaan. Di samping itu, Anda juga bisa memanfaatkan catatan yang terdapat pada buku kas kecil dan buku kas bank yang dimiliki perusahaan.
2. Hitung dan Laporkan Jumlah Kas Bersih Perusahaan
Langkah ini bisa dijalankan dengan memisahkan antara kas khusus kegiatan operasi dengan kas yang digunakan untuk berbagai kepentingan lainnya.
Setelah memisahkan keduanya, Anda pun bisa menghitung jumlahnya, kemudian menyusun laporan menggunakan data yang tepat. Jangan lupa untuk memastikan bahwa laporan tersebut berisi catatan aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan.
3. Hitung dan Laporkan Total Kas Bersih Aktivitas Investasi Perusahaan
Secara umum, langkah ini tidak jauh berbeda dengan langkah pada poin sebelumnya. Namun demikian, langkah ini lebih fokus pada jumlah uang kas yang dipakai untuk aktivitas investasi. Sementara langkah sebelumnya lebih fokus ke kegiatan operasional.
Sebagai informasi tambahan, laporan arus kas aktivitas investasi biasanya meliputi investasi jangka panjang, pembelian/penjualan aktiva tetap, serta yang lainnya.
4. Hitung dan Laporkan Total Kas Bersih Aktivitas Pendanaan
Guna melakukan tahapan ini, Anda bisa memasukkan nilai penambahan/pengurangan yang berasal dari kewajiban jangka panjang atau ekuitas pemilik perusahaan. Artinya, jumlah kas aktivitas pendanaan ini akan berbeda antara satu dengan yang lainnya pada setiap perusahaan.
5. Hitung, Lalu Jumlahkan Total Kas Bersih dari Seluruh Aktivitas yang Dilakukan
Setelah keempat langkah di atas sudah dilakukan, kini Anda tinggal menghitung dan menjumlahkan total kas bersih dari seluruh aktivitas. Sebelum mengakhiri proses, perlu Anda perhatikan untuk memasukkan saldo kas awal dari periode pembuatan laporan yang dimaksud, agar datanya benar-benar valid.
Setelah itu, laporan arus kas sederhana perusahaan Anda sudah jadi dan siap untuk dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Contoh Laporan Arus Kas
Berikut ini adalah contoh laporan arus kas perusahaan dagang yang disusun dengan metode tidak langsung. Oleh sebab itu, untuk menyusun laporan ini diperlukan laporan laba-rugi dan neraca.
Misal, pada periode tahun 2024, PT Satu Dua Tiga mendapat laba senilai Rp20 juta berdasar laporan laba-rugi, maka Anda perlu membandingkan neraca perusahaan tersebut pada dua periode terakhir, yaitu neraca tahun 2023 dan 2024.
Hitung selisih setiap aktivitas yang dilakukan pada kedua neraca. Dari situ, Anda akan tahu di mana terjadi pengeluaran kas dan di mana terjadi pemasukan. Pada kolom kelompok Aktiva, jika selisihnya positif, artinya terjadi pengeluaran kas. Sebaliknya, jika selisihnya negatif, maka terjadi pemasukan kas.
Berbeda halnya dengan kolom kelompok Pasiva. Jika selisihnya positif, artinya terjadi pemasukan kas. Jika negatif, maka terjadi pengeluaran kas.
Dari situ, Anda bisa mulai menyusun laporan arus kas berdasar masing-masing aktivitas, yaitu aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Perhatikan contoh laporan arus kas sederhana berikut ini!
PT Satu Dua Tiga
Laporan Arus Kas
Tahun 2024
Arus Kas Kegiatan Operasional: (8.000.000)
Arus Kas Kegiatan Investasi: (7.000.000)
Arus Kas Kegiatan Pendanaan: 10.000.000
Total Aktivitas Kas: (5.000.000)
Saldo Awal Kas: 9.000.000
Saldo Kas Seharusnya: 4.000.000
Saldo Akhir Kenyataan: 4.000.000
Selisih: 0
Angka-angka pada laporan di atas diperoleh dari hasil membandingkan dua neraca untuk menemukan selisih. Selanjutnya, dari selisih setiap aktivitas dijumlahkan.
Sebagai contoh, dari penjumlahan tersebut Anda mendapat hasil Arus Kas Operasional sebesar -8.000.000 (laba turut dijumlahkan di sini, karena termasuk aktivitas operasional). Maka ditulis dengan tanda kurung. Jika angkanya positif, ditulis tanpa tanda kurung.
Kemudian Total Aktivitas Kas diperoleh dari hasil penjumlahan Kas Aktivitas Operasional, Investasi, serta Pendanaan. Sementara Saldo Awal Kas diperoleh dari neraca tahun 2023 (umpamakan saja saldonya 9.000.000).
Selanjutnya, Saldo Kas Seharusnya adalah penjumlahan dari Total Aktivitas Kas dan Saldo Awal Kas. Sedangkan Saldo Akhir Kenyataan adalah saldo dari neraca tahun 2024 (umpamakan saja saldonya 4.000.000). Selisih (Variance) adalah selisih dari Saldo Kas Seharusnya dan Saldo Kas Kenyataan. Jika nilainya sudah 0, maka penghitungan selesai.
Angka-angka ini tentu hanya contoh. Artinya, jika Anda membuat laporan arus kas berdasar aktivitas di perusahaan Anda, angka-angkanya akan berbeda. Namun secara umum langkahnya sama, yaitu menggunakan laporan laba-rugi dan membandingkan dua neraca.
Mudah Kelola Arus Kas dengan Layanan DOKU WaaS
Mengelola arus kas secara manual untuk sebuah perusahaan yang tengah berkembang tentu akan sangat merepotkan. Namun, kini Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Layanan Wallet as a Service (WaaS) dari DOKU akan membantu Anda mengelola arus kas secara cepat dan akurat
Layanan DOKU WaaS dapat membantu pengusaha (melalui e-Wallet Bisnis) dan konsumen (melalui e-Wallet Konsumen). e-Wallet Bisnis akan membantu Anda mencatat aktivitas penggunaan uang kas secara detail dan konsisten, sehingga jika perusahaan telah memiliki banyak cabang pun, seluruh pencatatan keuangannya akan tetap terpantau dengan baik.
Hal ini selanjutnya akan memudahkan Anda dalam menyusun laporan arus kas guna mengetahui kondisi perusahaan secara menyeluruh.
Sementara itu, e-Wallet Konsumen menawarkan fitur e-money yang dapat mempermudah transaksi pada setiap merchant yang menggunakan. Sangat menarik, bukan? Jika Anda ingin membuat pengelolaan dan pencatatan arus uang di perusahaan Anda makin mudah, gunakan layanan DOKU WaaS sekarang juga!
Ingin mempelajari lebih lanjut soal layanan payment gateway DOKU? Hubungi tim sales kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih detail, atau Anda bisa langsung daftar di sini untuk bergabung dengan DOKU dan mulai nikmati solusi pembayaran yang inovatif!