Recurring adalah salah satu jenis pembayaran yang lazim dilakukan dalam bisnis. Skema ini pun berlaku untuk bisnis jenis B2B maupun B2C meski dalam praktiknya lebih banyak terjadi pada B2B.
Tentunya, skema recurring ini terjadi atas kesepakatan antara dua pihak (penjual/penyedia produk dan pembeli/penerima produk) di awal transaksi. Masa berlakunya pembayaran recurring pun kerap ditentukan di awal kesepakatan.
Transaksi recurring adalah jenis transaksi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan terutama dalam menjaga dan memprediksi keberlangsungan bisnis. Walau begitu, pelanggan juga diuntungkan dengan pembayaran recurring untuk menjaga cash flow-nya.
Lantas sebenarnya, apa yang dimaksud dengan recurring dan mengapa hal ini menguntungkan bagi perusahaan?
Apa Itu Recurring?

Secara sederhana, pengertian recurring adalah jenis pembayaran yang dilakukan secara rutin setiap periode yang telah ditetapkan. Tanggal dan batas akhir penagihan pun biasanya dibuat sama.
Umumnya jenis produk yang menggunakan sistem pembayaran recurring adalah jasa. Beberapa contoh pembayaran recurring yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Layanan internet wifi rumahan
- Layanan paket GSM pascabayar
- Layanan membership di gym
- Layanan premi asuransi bulanan
- Layanan entertainment streaming
- Layanan penyimpanan cloud
Jika Anda perhatikan, beragam contoh pembayaran recurring di atas menggunakan sistem berlangganan. Tak jarang layanan semacam ini biasanya menawarkan benefit tersendiri bagi pelanggannya, seperti fitur premium, layanan after sales yang terjaga, dan sebagainya.
Cara pembayarannya pun beragam. Beberapa pihak penyedia layanan menawarkan pembayaran non-autodebet maupun autodebet yang secara otomatis akan mengurangi saldo pelanggan pada akun bank atau deposit lainnya pada setiap tanggal yang ditentukan. Lagi-lagi, hal ini harus sudah disepakati dulu oleh kedua belah pihak.
Jenis-Jenis Recurring
Berdasarkan penggunaan atas suatu produk, ada dua jenis recurring yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan: fixed recurring payments dan variable recurring payments. Apa perbedaan keduanya?
Fixed Recurring Payments
Seperti namanya, pembayaran recurring jenis ini bersifat tetap. Maksudnya adalah nominal yang ditagihkan dan harus dibayarkan pelanggan setiap bulan (atau periode tertentu yang disepakati) adalah tetap.
Misal, Anda berlangganan membership di sebuah gym selama satu tahun dengan biaya Rp600 ribu per bulandengan akses tanpa batasan maksimal kunjungan setiap bulannya.
Maka, Anda hanya perlu membayar sebesar Rp600 ribu tiap bulan untuk menikmati fasilitas di gym sesuai membership yang dipilih. Jika kedatangan Anda di bulan ini sangat minim sekalipun, maka Anda tetap harus membayar sebesar Rp600 ribu.
Sebaliknya, jenis recurring transaction satu ini memiliki nominal yang berubah-ubah setiap bulannya dan disesuaikan penggunaannya. Seperti contoh adalah penggunaan listrik pascabayar.
Variable Recurring Payments
Nominal yang harus Anda bayar setiap bulannya belum tentu sama–bahkan boleh jadi terjadi perubahan yang signifikan sesuai penggunaan listrik, bukan? Meski begitu, Anda tetap harus membayarkannya paling lambat tanggal 10 setiap bulan jika tidak ingin terkena denda maupun sangsi pemutusan listrik berlangganan.
Manfaat Recurring Bagi Perusahaan
Sebagaimana disebutkan di awal, skema recurring adalah skema yang menguntungkan bagi perusahaan. Sistem pembayaran ini bahkan sangat membantu perusahaan untuk melihat seberapa panjang “napas” yang dimiliki untuk dapat tetap bertahan menjalankan bisnis.
Mengapa demikian?
1. Cash Flow yang Lebih Terjamin
Pelanggan yang memilih berlangganan akan membantu Anda memprediksi revenue yang akan diperoleh setiap bulan, kuartal, semester, atau tahun. Pun demikian jika Anda memiliki kewajiban untuk melakukan recurring payment seperti pembayaran gaji karyawan.
Penerimaan maupun pengeluaran dana dengan sistem recurring mempermudah Anda untuk melakukan budgeting maupun forecasting bisnis. Adanya jaminan kestabilan ini pun membantu Anda untuk fokus pada hal-hal yang lebih strategis dan membuat rencana-rencana jangka panjang untuk keberlangsungan bisnis.
2. Menjaga Loyalitas Pelanggan
Pelanggan–khususnya B2C–tidak mudah untuk mengikatkan diri pada sebuah produk di tengah kompetisi bisnis yang makin ketat seperti saat ini. Masing-masing brand memberi berbagai penawaran dari berbagai aspek sehingga pelanggan mempunyai keleluasaan dalam memilih yang lebih besar.
Namun, jika seorang pelanggan memutuskan untuk membeli dan bahkan berlangganan sebuah produk, maka artinya pelanggan itu memiliki trust kepada sebuah brand tersebut. Mereka merasa yakin dan nyaman dengan produk yang ditawarkan.
Hal ini pun menjadi kunci penting yang harus Anda sadari. Pastinya, pelanggan yang memilih sistem berlangganan pun berharap memperoleh fasilitas yang memadai. Untuk menjaga agar mereka tetap memilih produk Anda setelah masa berlangganan berakhir, pastikan untuk menjaga kualitas produk dan after sales yang apik.
3. Mudah untuk Meningkatkan Penjualan
Bisnis tentu memiliki target pendapatan yang bertambah tinggi setiap tahunnya. Di sisi lain, persaingan bisnis pun tidak semakin kendor, sedangkan pangsa pasar makin mengecil.
Berita baiknya, berbagai studi memperlihatkan bahwa pelanggan eksisting adalah salah satu aset terbaik sebagai solusi dalam hal ini. Melansir dari Forbes, mempertahankan pelanggan pun lebih murah dibandingkan harus mencari pelanggan baru.
Selama Anda dapat menjaga dan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, maka tak perlu khawatir. Anda dapat melakukan up-selling maupun cross-selling dengan lebih mudah pada pelanggan yang sudah berlangganan produk Anda. Pasalnya, mereka telah percaya dan nyaman dengan apa yang Anda tawarkan.
Pelanggan yang loyal pun biasanya cenderung tidak terlalu sensitif pada harga. Dengan begitu, Anda tidak harus terus-menerus membakar uang untuk memberi promo seperti yang biasa dilakukan untuk menarik perhatian pelanggan baru.
4. Meningkatkan Efisiensi
Benefit lainnya dari recurring adalah meningkatkan efisiensi dari berbagai aspek. Benefit ini kerap terlupakan, padahal memiliki dampak yang signifikan pada keberlangsungan dan profitabilitas bisnis.
Seperti yang disebutkan tadi, contoh sederhananya adalah efisiensi dari sisi biaya pemasaran dan penjualan. Usaha yang Anda keluarkan untuk memperkenalkan produk baru tidak akan terlalu besar pada pelanggan eksisting dibandingkan calon pelanggan yang barangkali bahkan belum pernah mengenal bisnis Anda.
Tak cuma itu, efisiensi dari sisi waktu dan tenaga kerja juga lebih tinggi. Anda bisa membuat invoice dengan format dan bahkan detail isi yang sama setiap bulannya. Anda hanya perlu mengubah sedikit seperti di bagian penanggalan.
Pada akhirnya, tugas-tugas administratif yang repetitif dapat diminimalkan dengan pengaplikasian recurring. Anda akan punya lebih banyak sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk urusan-urusan lain yang lebih strategis.
5. Pelanggan Juga Dimudahkan dengan Adanya Sistem Recurring
Perusahaan bukan satu-satunya pihak yang diuntungkan dengan adanya sistem recurring. Pelanggan pun sebetulnya memperoleh benefit pula dari skema pembayaran ini. Mengapa demikian?
- Pelanggan merasa nyaman karena tahu kapan dan berapa harus menyelesaikan kewajibannya sehingga membantu mengatur cash flow dan budgeting.
- Pelanggan tidak perlu memasukkan detail panjang dalam invoice saat melakukan pembayaran. Penggunaan model autodebet pun dapat membantu mengurangi beban pikiran.
Pertimbangan Skema Recurring: Keunggulan dan Tantangan
Bagaimanapun, implementasi recurring fee kepada pelanggan juga memiliki keunggulan dan tantangannya. Oleh sebab itu, perhatikan hal-hal berikut dengan baik sebagai bahan pertimbangan.
Keunggulan Skema Recurring
Skema recurring menawarkan beberapa keunggulan bagi pelaku bisnis terutama dalam mempermudah mereka menjalani operasional sehari-hari dan fungsi budgeting lewat beberapa cara berikut.
- Kepastian Aliran Pemasukan Dana Masuk dan Keluar
Anda sudah bisa memiliki informasi yang jelas mengenai seberapa banyak dana yang masuk dan perlu dikeluarkan setiap bulan atau periode tertentu lainnya. Tim sales bisa fokus untuk mengejar pasar lain yang belum tertangkap, pun tim keuangan bisa mengalokasikan keuangan yang ada dengan lebih tenang dan bijak.
- Administrasi Kompleks di Awal
Tergantung seberapa besar skala perusahaan atau kompleksitas kerja sama yang terjadi, sistem recurring memerlukan beberapa data yang cukup detail terkait pelanggan. Seperti contoh adalah nama, alamat, jenis layanan yang digunakan, metode pembayaran, dan sebagainya. Pada konteks B2B, informasi bisa jauh lebih detail seperti NPWP.
Namun, hal ini hanya perlu dilakukan satu kali di awal. Seluruh dokumen dan data tersebut cukup dikumpulkan dan diolah pada awal berlangganan, lalu pada pembayaran selanjutnya Anda hanya menunggu menerima pembayaran.
- Mengurangi Risiko Pembayaran yang Hilang atau Gagal
Beberapa bisnis khususnya yang belum melakukan automasi kerap memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan penagihan. Hal ini karena tim administrasi terkait harus secara manual melakukan penagihan. Banyaknya tugas atau tanggung jawab sangat mungkin membuat tugas seperti ini terlewat.
Di sisi pelanggan pun mereka biasanya akan menerima reminder untuk melakukan penagihan. Apabila mengaktifkan fitur autodebet, risiko pembayaran yang hilang atau gagal jadi lebih kecil.
- Menjaga Hubungan Jangka Panjang dan Meningkatkan Profitabilitas
Sistem berlangganan dan recurring adalah cara yang cukup effortless untuk menjaga hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang. Selama mereka menggunakan layanan Anda, selama itu pula Anda akan menjadi top of mind di benak pelanggan.
Jika sudah berhasil “mengunci” pelanggan seperti itu, maka Anda dapat bernapas sedikit lebih lega. Pelanggan yang loyal memiliki kecenderungan untuk menarik pelanggan baru yang juga loyal lewat teknik word of mouth. Basis pelanggan Anda akan semakin besar dan profitabilitas pun kian melesat.
- Mempermudah Melakukan Analisis Strategis
Anda pasti setuju bahwa bisnis harus senantiasa melakukan evaluasi, improvisasi, dan inovasi untuk menjaga keberlangsungan entitasnya, bukan? Secara tak langsung, sistem recurring membantu bisnis Anda melakukannya.
Layanan berlangganan memungkinkan Anda memiliki data mengenai pelanggan Anda. Dari sini Anda bisa mengolah berbagai data seperti kebiasaan belanja, produk yang paling banyak diminati, hingga melakukan survei atau mengumpulkan feedback sebagai bahan evaluasi.
Tantangan Skema Recurring
Skema recurring memang sangat menjanjikan di atas kertas, tetapi bukan berarti alternatif ini tidak mempunyai tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Menjaga Kualitas Produk dan Layanan
Sayangnya tidak sedikit pelaku bisnis yang kurang memperhatikan hal ini. Begitu jumlah pelanggan atau pendapatan atas skema berlangganan mencapai bahkan melebihi target, kualitas produk dan layanan justru tidak terjaga dengan baik.
Padahal pelanggan tentu berharap memperoleh pelayanan terbaik terutama jika mereka mengambil periode berlangganan yang lebih panjang. Apabila layanan after sales maupun kualitas produk tidak dijaga dengan baik, maka tak perlu heran jika pelanggan akan beralih ke kompetitor setelah masa berlangganan selesai.
- Peluang Gagal Bayar
Anda tidak dapat menghindari pula bahwa sistem recurring tetap berpotensi mengalami gagal bayar. Alasan utamanya adalah karena ketersediaan dana di pelanggan yang tidak mencukupi.
Oleh sebab itu Anda harus cermat dalam merencanakan beberapa skenario terutama jika pembayaran dilakukan setelah pelanggan menikmati produk tersebut (misal tagihan internet atau telepon pascabayar).
Menghentikan atau memutus status berlangganan biasanya alternatif yang banyak dipilih, tetapi bagaimanapun masih ada piutang yang tertunggak. Karena itu cermatlah dalam memilah pelanggan yang memang mampu untuk melakukan sistem berlangganan tersebut dan persiapkan berbagai kemungkinan dan solusinya.
- Keamanan Data
Data menjadi hal yang sangat sensitif. Pastikan Anda menjaga keamanan data pelanggan terutama informasi pribadi seperti nama, alamat, metode/akun pembayaran, dan sebagainya.
Hal yang Perlu Disiapkan untuk Implementasi Layanan Recurring
Sistem recurring adalah solusi tepat untuk menjaga keberlangsungan bisnis jangka panjang terutama di tengah ketatnya kompetisi pasar saat ini. Makin cepat Anda memulainya, makin cepat pula Anda dapat fokus melakukan hal-hal strategis untuk bisnis dan menjaga profitabilitas.
Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk implementasi layanan recurring?
- Perencanaan Matang
Buat strategi yang efektif dan efisien untuk mengatur alur recurring. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pertimbangkan juga beberapa risiko dan bagaimana untuk meminimalkannya sesuai kebutuhan bisnis.
Seperti contoh, Anda bisa memulainya dari seberapa panjang masa berlangganan yang disediakan–3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan lebih. Pertimbangkan apakah sebaiknya pembayaran dilakukan oleh pelanggan sebelum atau setelah menikmati produk. Selain itu, persiapkan juga konsekuensi atas pembayaran yang gagal.
- Menyiapkan Sumber Daya
Pilihlah orang-orang yang tepat untuk melakukan tugas ini. Sekalipun menggunakan bantuan teknologi, Anda tetap membutuhkan individu yang kompeten untuk mengelola tugas ini.
Anda akan membutuhkan tim yang tepat untuk melakukan fungsi collecting dan rekonsiliasi. Setiap bulannya, buat pelaporan dan analisis atas transaksi yang telah terjadi.
- Memilih Mitra yang Tepat
Menemukan mitra untuk membantu proses automasi dan payment collecting sekarang cukup mudah. Namun, menemukan yang paling tepat sesuai kebutuhan Anda boleh jadi PR tersendiri.
Bekerja samalah dengan mitra yang telah memiliki rekam jejak panjang dan bagus. Perhatikan produk dan fitur yang ditawarkan terutama layanan after sales-nya. Mengingat transaksi keuangan sangatlah sensitif, pastikan mitra Anda benar-benar kompeten dan profesional.
Solusi Pembayaran Recurring Otomatis
DOKU menghadirkan layanan Accept Payment yang memudahkan Anda menerima pembayaran secara online dari berbagai metode bayar. Pelanggan pun jadi lebih nyaman karena dapat memilih membayar menggunakan transfer bank, kartu debit, kartu debit, hingga e-wallet sekalipun.
Anda pun bisa mengintegrasikan sistem yang sudah dimiliki menggunakan API DOKU maupun mengakses langsung via dasbor. Tak cuma itu, Anda bisa juga memanfaatkan berbagai fitur DOKU lainnya seperti DOKU Checkout, DOKU API, maupun Payment Link.
Solusi ini membantu Anda mengirimkan invoice dengan lebih cepat kepada pelanggan dengan kustomisasi yang dibutuhkan brand. Tak cuma sebatas payment gateway yang dipercaya ribuan bisnis dan UKM sejak 2007, DOKU juga terus berkembang menghadirkan fitur untuk kemudahan penerimaan pembayaran Anda.
Termasuk jika Anda membutuhkan solusi dasbor guna memantau outlet, kantor cabang, atau yang lainnya, DOKU memiliki fitur Multi Brand. Status transaksi termasuk pembayaran recurring yang terjadi di unit lain dapat terpantau melalui dasbor ini.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai perjalanan baru bisnis Anda dengan menghadirkan pembayaran recurring bagi pelanggan bersama DOKU untuk produktivitas dan profitabilitas yang lebih baik.
Ingin mempelajari lebih lanjut soal layanan payment gateway DOKU? Hubungi tim sales kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih detail, atau Anda bisa langsung daftar di sini untuk bergabung dengan DOKU dan mulai nikmati solusi pembayaran yang inovatif!